Powered By Blogger

wellcome to snipper boy

wellcome to sniper boy

Rabu, 17 Maret 2010

Terwujud ( Revisi dari Impianku )


Karya Ulul Alfi Kurniawan

Prit ….prit…prit! suara peluitku untuk menilang seseorang. Aku menuju orang yang telah melanggar aturan lalu lintas,aku bergegas agar dia tidak melarikan diri.
“Tolong yang punya motor helmnya dibuka ?“tanyaku pada seseorang itu.
“Maaf pak ada apa ya?”

Dia membuka helmnya dan bertanya padaku saat dia membuka helmnya ternyata anak cewek yang kira-kira umurnya 17 tahunan,dalam bayangku apakah dia pantas jadi pendampingku,tapi aku harus melakukan tugasku dengan benar karena ini adalah sifat seorang polisi yang tegas.
“Maaf mbak tolong keluarin SIMnya!” perintahku padanya.
“Maaf pak aku tidak punya SIM,aku tadi baru saja daftar untuk medapatkan SIM,tolong pak biarin saya jalan?” melasnya padaku.

“Dek boleh mas ngomong sebentar.” pintaku padanya.

“Ngomong apaan ya mas?” penasaranya.

“Alaahhh yang penting boleh ndak” ujarku.

“Ya, dimana ya mas?”tanyanya.

Kami menuju ke sebuah pohon yang dekat dengan jarak kami.

“Dek, kalau boleh tahu namanya siapa ya ?. Umurnya berapa ? “ tanyaku bertubi – tubi.

“Nama aku Dewi, mas. Umurku 17. Kalau mas ?” tanyanya balik.

“Aku Agus, umurku 23 tahun. Kalau boleh tahu, adek kuliah dimana ya ?. Rumahnya dimana ya, dek ?” tanyaku.

“Aku kuliah di UMM Malang, mas. di Jalan Singosari No.14 Surabaya Emangnya ada apa ?”

“Nggak, nggak ada apa – apa kok.Mas cuma pengen tahu.”

Saat kami asyik mengobrol, tiba – tiba komandanku datang.

“Gus, kamu kok enak – enakan disini, sama cewek lagi. Sana kerja !” Perintahnya padaku.

“Dek, mas kerja dulu, ya.”

Sementara aku kembali ke pos, dia aku biarin jalan.


***
Waktu sudah menunjukkan pukul 12.30 saatnya aku untuk sholat dhuhur ,selang lima belas menit aku selesai sholat. Dalam hatiku aku meminta petunjuk pada Sang Kholik. Apakah orang yang aku tilang tadi pantas jadi pendampingku. Aku bersama temanku yang bernama Danang.Untuk aku ajak bekerja kembali .
“Nang ayo kembali ke markas,”ajakku pada si Danang.
“Ayo Gus”jawabnya padaku.. Kami berdua mengendarai motor ,di sel-sela kami menuju ke markas aku bercerita tentang wanita itu pada Danang .

“Nang, tadi aku baru saja nilang anak cewek. Tapi, nggak jadi nilang. Karena dia aku aku ajak ngobrol panjang lebar.”

“Ngomongin apa, Gus. Siapa namanya dan dimana rumahnya ?”

“Kalau nggak salah, namanya Dewi deh. Rumahnya Jalan Singosari No.14 Surabaya.”
“Oke Gus ,gimana kalau besok kita ke rumahnya!”ajaknya padaku.


***
Adzan shubuh berkumandang aku mulai beranjak dari tempat tidurku,oh ya aku hari ini aku akan menemui cewek yang kemarin saya tilang. Aku menuju kamar mandi .
Setelah selesai mandi aku sarapan pagi bersama keluargaku dalam sesi sarapan barebng aku ditanyai ibuku.
“Gus gimana kerjanya baik-baik sajakan,ada kesan apa kemarin saat kamu kerja?
“Begini bunda kemarin aku menilang anak cewek yang wajahnya seperti Srikandi itu lho. dan aku tertarik pada wajahnya kira-kira bunda setuju apa ndak kalau aku menjalin hubungan padanya?”pintaku pada ibuku.
“Kalau Bunda sih setuju-setuju saja”.
“Baiklah Bun sekarang aku berangkat kerja dulu ya.”
“Oh ya hati-hati ya,”

***
Di tengah –tengah perjalanan aku masih terbayang wajahnya,selang beberapa menit aku sampai di markas kepolisianku,aku langsung mencari Danang untuk ku ajak mencari rumah si cewek kemarin.Di ruang sebelah timur sendiri ku temui Danang .
“Nang ayo jadi pa ndak!”
“Apanya yang jadi Gus”
“Katanya mau ke rumah cewek”
“Oh itu ,kamu bilang atasan dulu gih untuk izin tidak kerja dulu.”
Setelah kami dapat izin dari atasan kami mulai mencari alamat di Jalan Singosari No.14 Surabaya ,kami terus mencari hingga akhirnya ku temui sebuah gang yang agak kecil sepertinya itu jalan Singosari, kami masuk ke gang itu untuk mencari rumah yang bernomor 14 rumah demi rumah kami lalui.
“Gus mana ya rumah yang bernomor14?”Tanya danang.
“Kelihatanya rumah itu deh,ayo kita masuk ke rumah itu.”
Kami berdua mulai masuk ke rumah itu.
“Assalamualaikum”sambil mengetok pintu.
“Masuk,tampak suara dari dalam dan kelihatanya cewek yang kemarin.
Lalu kami masuk ke dalam dan memang benar kalau itu cewek yang kemarin. Kami mulai berbincang pada cewek itu. Aku mulai melempar kata-kata,di sela perbincangan aku menyuruh danang untuk keluar karena aku ingin bicara empat mata dengannya. Lalu Danang keluar .

“To the poin aja dek. Niat mas ke sini mau jadiin adek pacar Mas Agus.”
“Nanti dulu ya mas berikan waktu 5 menit untuk aku berpikir dulu .” Lalu dia pergi ke kamar,dalam benakku ya ALLOH semoga dia mau menjadi pendampingku.
Selang 5 menit dia keluar ,lalu menjawab
“Ya mas aku mau jadi pendampingmu. Tapi ada syaratnya.”

“Syaratnya apa ya dek ?”

“begini mas. Aku pingin sekali semangka. Mas bisa nggak, bawain aku semangka itu ?”

Dalam benakku(hahhh semangka ini kan bukan musim semangka).
“Baiklah dek mas akan turuti.”
“Dik,mas pulang dulu ya kapan-kapan aku akan ke sini,assalamualaikum.”

“Waalaikum salam.”

Pagi harinya aku sempetin pergi ke PURWODADI untuk membeli semangka. Setelah terjadi tawar – menawar yang sengit, akhirnya ku dapatkan juga semangka yang ku cari.

Aku kemudian menuju ke rumah Dewi.

“Assalamu’alaikum”

“Wa’alaikum salam, Mas Agus.”

“Ya, dek. Ini, mas sudah dapat semangkanya.”

“makasih ya, mas.”

“Gimana dek, adek mau menjadi pendamping hidup mas ?”

“Ya, mas. Aku mau menjadi pacar mas. Bahkan aku siap menjadi istri mas.”

“Alhamdulillah . . .”


Tidak rugi saya jauh-jauh dari Malang akhirnya terwujud juga apa yang kini aku impi-impikan ternyata apabila kita sungguh-sungguh kita akan mendapatkan hasil yang maksimal.

Tidak ada komentar: