Powered By Blogger

wellcome to snipper boy

wellcome to sniper boy

Jumat, 26 Februari 2010

revisi cerpen

Tobatnya si pintar(revisi cerpen macanku jadi kelinciku)
Oleh ulul alfi kurniawan

Adzan subuh berkumandang aku segera bangun dari tempat tidur yang seperti spring bed itu ,tapi bukan spring bed yang aku tiduri malahan tempat tidur yang terbuat dari pring (bambu untuk orang jawa).aku anak Desa Sumber Lawang Dimas namaku ,aku anak pertama dari tiga bersaudara .
Pagi ini aku akan mengikuti lomba siswa berprestasi se-kecamatan .
“Mas Dimas mandi nanti langsung sholat”kata ibuku yang seperti ratu Elizabeth itu.
“Oh ya bu.”jawabku pada ratu elizabet di rumah ku itu.
Sekarang badanku sudah wangi pakaianku sudah rapi, kini saatnya aku untuk berangkat sekolah .
“Bu saya berangkat dulu ya .”izinku pada ibuku.
“Lho kan baru jam 6 pagi mas kenapa tergesa –gesa.”tanya ibuku.
“Aku mau lomba bu tolong do’ain anakmu ini ya bu, supaya menang.”jawabku denagn santun.
“Oh ya doaku selalu menyertai mu nak.”restu ibuku pada anak kesayangannya ini.
******
Langkah demi langkah ku jalani,aku optimis hari ini aku akan menang.Tampak dari arah sampingku orang yang sombong dan sok angkuh menghampiriku Dafa namanya
.”Hei bocah ingusan memangnya kamu mau ngapain jam segini sudah berangkat.”tanya anak yang sok angkuh itu.
“Aku mau lomba Daf.”jawabku pada anak angkuh tadi.
“Hah…. mau lomba,lomba apa paling lomba kekeringan tubuh,ya bukan?”ejeknya padaku.
“Tidak daf aku mau lomba siswa berprestasi.”jawab ejekannya tadi.
“Bocah seperti kamu mau ngalahin gue yang pinter ini toh.” Duak ,sambil memukulku w
“Apa salahku daf hingga kau pukul aku”tanyaku ats kejadian itu.
“Kau telah ikut lomba sama sepertiku karna aku tidak mau bocah ingusan sepertimu ikut bersaing dengan aku.jawabnya dengan sombong.
“Kamu jangan sombong gitu dong Daf ,karna kesombongan itu awal dari kegagalan”
“Alahhhh itu paling cuma tahayul belaka,ingat nanti pasti aku yang menang
******
Dengan wajah yang agak tembem aku melangkahkan kakiku menuju sekolahan.
Sampai di Sekolah aku diajak guruku menuju tempat perlombaan sementara anak yang angkuh tadi sudah berangkat dahulu bersama gurunya
“Dimas ayo kita berangkat.”
“Nanti dulu bu,saya mau belajar dulu nanti biar saya menang.”
“Baiklah ,nanti kalau sudah selesai bilang bu guru ya!.Selang 5 menit aku sudah selesai belajar sesuai dengan anjuran guruku tadi aku harus bilang sama bu guru ku.
“Bu sudah selesai.
“Oh ya sekarang mari kita berangkat.
“Baik bu,mari.
******
Jalan demi jalan kami laluidi sela –sela perjalananku bu guru menasihatiku
“Dimas nanti jangan minder lho.”
“Nggak, bu nanti saya usahakan agar tidak minder.”
“Oh ya mas nanti kalau kamu menang ibu akan mengajakmu makan lontong sate”
“Apa itu bu,masak lontong dibuat sate,apa nggak lembek toh bu
Itu lo, lontong nanti dikasih sate.kami mengakhiri perbincangan kami.
******
Tak terasa kami sampai di tempat perlombaan ,aku melihat Dafa yang sudah dulu datang dengan gurunya,memang dafa anak terpintar se-kecamatan,tapi aku akan tetap berusaha untuk menjadi juara.
Tettt.....tettt waktu lomba akan dimulai aku berada di barisan paling depan dan Dafa berada di paling belakag,waktu demi waktu telah berlalu aku mengerjakan soal dengan tenang,sementara Dafa berisik sendiri sampe-sampe pengawas memerahinya
“Hei kamu anak yang di belakang,jangan berisik sendiri.”
Tak terasa waktu lomba sudah selesai,saatnya aku mengumpulkan tugasku,bu guru menghampiri ku dan bertanya pada ku
“Gimana Mas gampang atau sulit.”
“Alhamdulillah gampang bu,juaranya akan diumumkan kapan bu.”
Dag dig dug suara jantumgku berdetak dengan kencan menunggu hasil juara
dan..........dan..........hasil juara sudah dibacakan ,alhamdulillah aku jadi juara pertama
dan ternyata dafa anak terpintar se-kecamatanku dibawahku,lalu aku menghampiri dafa yang sedang duduk sendiri di bawah pohon,
“Daf gimana kamu sudah puas dengan hasil tadi,benarkan kataku tadi kesombongan itu awal dari kegagalan dan kegigihan awal dari kemenangan.
“Kamu ngejek aku ya ,saat kamu juara satu.”
“Ndak daf,aku mau ngingetin kamu aja kok.”
Pluak (wajahku di hajar lagi oleh daff) nie buat kamu.
“Oh kamu ngajakin berantem ya ,baiklah tadi aku kal;ah sama kamu tapi sekarang aku akan menghajar wajahmu yang masih mulus itu.”
Pluak-pluak ....perkelahian pun tak terkendali,di sela –sela perkelahian kami bu guruku datang dan melerai kami.
“Kalian itu kayak anak kecil ajah,emangnya kalian gak bisa akur apa”bentak bu guruku.
“Ndak kok bu tadi saya ngajakin temenan daff tapi dia gak mau malahan mukul aku ya jadi aku mukul dia juga dongt bu.”
“Baiklah sekarang kalian jabat tangan agar nggak ada lagi permusuhan .
kami pun berjabat tangan,daf sambil berkata
“ Maafin aku ya Mas sekarang aku nyadar aku gak akan sombong lagi dech.”
“Oh ya daf aku tadi diajak guruku makan lontong sate,kamu mau ikut gak.
“Baiklah, ayo.
Kami berdua makan bersama bu guru,disela-sela kami makan aku bertanya pada daf
“Gimana daf enak pa gak ini makanan khas jawa tengah lho”
“Oh enak ,kok aku baru tau sich”
“Oh ya daff gimana kalau sekarang kita temenan biar kita gak lagi musuhan”ajakku pada daff.
“Ya boleh saja ,”ujar si Daff
Akhirnya kami pulang bareng dan mulai saat itu kami menjadi teman dekat

1 komentar:

Sofi mengatakan...

Sebelum saya mengomentari, saya mohon maaf.
penggunaan alur dalam cerpen impian kurang bagus. dan juga, judul tidak nyambung.
maka saya nilai 68.
thanks....